This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Selasa, 13 Desember 2011
Rabu, 23 November 2011
Sabtu, 22 Oktober 2011
Sabtu, 23 Juli 2011
Rabu, 15 Juni 2011
sangkuriang
17.07
nonik's Blog
Malam hari
LAKONPERTAMA
Di halaman rumah. Sayup-sayup sampai di kejauhan terdengar suara gemuruh
Dayang Sumbi keluar dan rumah dengan suluh ditangan
1. DAYANG SUMBI: Rasa-rasa dalam mimpi
- bahwa di malam inisedang diciptakan telagabeserta perahunya,dimana aku akan berlayaransebagai istri dan anakku sendiriRasa-rasa dalam mimpibahwa tadiaku dipinang anakkudan nantiakan menjadi ibu dari cucuku sendiriAh, satu diantara dua :aku atau anakku,itulah yang sebenarnya bermimpidi malam iniDan karena kiniasal tadi dan bakal nanti,maka siapa yang bermimpi malam ini,itulah yang besok pagi kesiangan,itulah pemimpi sepanjang jaman
BUJANG MUNCUL
2. DAYANG SUMBI: Bagaimana ?
- Apa yang nampak di mata ?
3. BUJANG : Bagai tenaga raksasa yang dicurahkan.
4. DAYANG SUMBI: Bagaimana ?
5. BUJANG : Bumi gemuruh
- pohon-pohon pada tumbangbatu-batu bergulinganmembendung air,Dilanda airDan siapa yang mengerjakanhaiam tidak kelihatanTapi yang tidak bisa dipungkin lagitelaga luas akan segera terbukti
6. DAYANG SUMBI: Dan perahu ?
7. BUJANG : Itupun hampir selesai
8. DAYANG SUMBI: Kalau begitu,
- kita tidak boteh lalaiMang Aida Lepa dan kawan-kawannya, mesti segera diminta datang
9. BUJANG : Baik, Nyai, biar sekarang juga
- bibi bangunkan semua
BUJANG TURUN
10. DAYANG SUMBI: Riuh gemuruh dikejauhan,
- alamat telaga sedang dibangun.Riuh gemuruh di dalam dadaku,karena hati naik turunAh, hatiku !hati manusia yang tahu tiada upaya,tapi juga hati seoiang ibuyang diancam bahayaSebagai manusia,Ya. DewataHatiku turun ke bawah telapakkaki-Mu,hidmat menyembah kebesaran-Mu,menyerahmengalah kepada kehendak-Muyang benar selaluTapi sebagai ibu,ya, anakku !Hatiku naik ke atas puncak citamu,keras menolak keingmanmu,bertindakberontak menentang kebenaranmuyang tiada benar bagiku
BUJANG MUNCUL DIIRINGI ARDA LEPA DAN KAWAN-KAWAN
11. ARDA LEPA : Ada apa, Nyai ?
- kami dipanggil di malam sepi ?
12. DAYANG SUMBI: Mamang, malam ini
- bukan malam sepi.Malam ini malam yang serammalam yang berat mengancamAnakku Sang Kuriangmulai tadi siangmenyatakan pendapatnyayang tidak disangka-sangkaDia tidak mau percayabahwa mi bukan ibunya
13. ARDA LEPA : Tapi jika semua orang
- sependapat dengan Sang Kunang,apa yang hendak kite katakan, kawan?Kita semua tidak menyaksikankapan Sang Kunang dilahirkan,bukan?
14. BERSAMA : Biar buta I Biar mati!
- Tak pernah kita mengetahui.
15. DAYANG SUMBI: Memang, kalau semua orang
- sependapat dengan Sang Kuriang,itu terserah kepada merekaTapi bagiku aku adalah ibunya.Kalau aku bukan ibu Sang Kuriangaku tidak akan menolak dia meminang.Dan mamang sekarangtidak akan diminta datangApakah mamang setujuanak mengawini ibu ?
16. ARDA LEPA : Anak mengawini ibu ?
- Yey, itu tidak lucu !
17. BERSAMA : Itu mesti disapu !
- Lebih haram dan jinah !Lebih hewan dari hewan !
18. ARDA LEPA : Kalau betul Nyai ibu Sang Kunang
- kalau betul Sang Kuriang meminangSang Kunang mesti kami buang !Kalau tidak,kami semua ikut berjinahKami menjadi hewan.
19. DAYANG SUMBI: Nantidulu
- Dengar dulu!Sebagai ibu yang kasih sayang teRhadapanak, pinangan anakku tidak terangteranganditolak,Aku berjanji mau kawin dengan dia,asal besok ban sedia perahu dan telaga,Ternyata sekarangPerahu dan telaga sudah hamper siapBerarti Sang Kuriangakan dapat memenuhi permintaan ku.
20. ARDA LEPA : Jadi sekarang Nyai ingin
- supaya tidak jadi kawin ?supaya peiahu dan telagabesok tidak bukti ?
21 DAYANG SUMBI: Betul.
- Karena itu ku menginginkansupaya kalian membakar hutan,biar apinya bersinar-sinar;menyerupai sinar fajar,biar anakku Sang KuriangMelihat siang akan mendatang !biar maksudnya diurungkan,lantaran merasa kesiangan
22. ARDA LEPA : Ai, ai, Nyai ingin
- Sang Kunang diajak bermam ?Itu lucu !
23. BERSAMA : Tapi apa mungkin ?
- Sang Kuriang lain dan yang lain
24. DAYANG SUMBI: Sang Kuriang memang lain dari yang lain
- tapi Sang Kuriang manusiaDan kepada manusia aku tetap yakin:ada Dewata dalam dirinyaDan selama ada Dewatadi dalam din manusiakewajiban kitabukan menundukan membmasakantapi menyalakan api keDewataanyang bersemayam di tubuh lawanSemoga api pembakar hutanmenjadi api kedewataanyang bersinar terang-benderangdalam tubuh Sang Kunang !
25 ARDALEPA : Bagaimana kawan.
- kita sekarang membakar hutan ?
26. BERSAMA : Asal terang
- ada anak memang ibu
27. ARDA LEPA : Yang sudah terang
- semua manusia adalah satuOrang lain masih kita juga.Karena itu,marilah kita ajak Sang Kuriangbermain bersama kitadengan api di tangan kitaInilah panggilan kitadi dalam hidup bersama
sangkuriang
17.05
nonik's Blog
Malam hari
LAKONPERTAMA
Di halaman rumah. Sayup-sayup sampai di kejauhan terdengar suara gemuruh
Dayang Sumbi keluar dan rumah dengan suluh ditangan
1. DAYANG SUMBI: Rasa-rasa dalam mimpi
- bahwa di malam inisedang diciptakan telagabeserta perahunya,dimana aku akan berlayaransebagai istri dan anakku sendiriRasa-rasa dalam mimpibahwa tadiaku dipinang anakkudan nantiakan menjadi ibu dari cucuku sendiriAh, satu diantara dua :aku atau anakku,itulah yang sebenarnya bermimpidi malam iniDan karena kiniasal tadi dan bakal nanti,maka siapa yang bermimpi malam ini,itulah yang besok pagi kesiangan,itulah pemimpi sepanjang jaman
BUJANG MUNCUL
2. DAYANG SUMBI: Bagaimana ?
- Apa yang nampak di mata ?
3. BUJANG : Bagai tenaga raksasa yang dicurahkan.
4. DAYANG SUMBI: Bagaimana ?
5. BUJANG : Bumi gemuruh
- pohon-pohon pada tumbangbatu-batu bergulinganmembendung air,Dilanda airDan siapa yang mengerjakanhaiam tidak kelihatanTapi yang tidak bisa dipungkin lagitelaga luas akan segera terbukti
6. DAYANG SUMBI: Dan perahu ?
7. BUJANG : Itupun hampir selesai
8. DAYANG SUMBI: Kalau begitu,
- kita tidak boteh lalaiMang Aida Lepa dan kawan-kawannya, mesti segera diminta datang
9. BUJANG : Baik, Nyai, biar sekarang juga
- bibi bangunkan semua
BUJANG TURUN
10. DAYANG SUMBI: Riuh gemuruh dikejauhan,
- alamat telaga sedang dibangun.Riuh gemuruh di dalam dadaku,karena hati naik turunAh, hatiku !hati manusia yang tahu tiada upaya,tapi juga hati seoiang ibuyang diancam bahayaSebagai manusia,Ya. DewataHatiku turun ke bawah telapakkaki-Mu,hidmat menyembah kebesaran-Mu,menyerahmengalah kepada kehendak-Muyang benar selaluTapi sebagai ibu,ya, anakku !Hatiku naik ke atas puncak citamu,keras menolak keingmanmu,bertindakberontak menentang kebenaranmuyang tiada benar bagiku
BUJANG MUNCUL DIIRINGI ARDA LEPA DAN KAWAN-KAWAN
11. ARDA LEPA : Ada apa, Nyai ?
- kami dipanggil di malam sepi ?
12. DAYANG SUMBI: Mamang, malam ini
- bukan malam sepi.Malam ini malam yang serammalam yang berat mengancamAnakku Sang Kuriangmulai tadi siangmenyatakan pendapatnyayang tidak disangka-sangkaDia tidak mau percayabahwa mi bukan ibunya
13. ARDA LEPA : Tapi jika semua orang
- sependapat dengan Sang Kunang,apa yang hendak kite katakan, kawan?Kita semua tidak menyaksikankapan Sang Kunang dilahirkan,bukan?
14. BERSAMA : Biar buta I Biar mati!
- Tak pernah kita mengetahui.
15. DAYANG SUMBI: Memang, kalau semua orang
- sependapat dengan Sang Kuriang,itu terserah kepada merekaTapi bagiku aku adalah ibunya.Kalau aku bukan ibu Sang Kuriangaku tidak akan menolak dia meminang.Dan mamang sekarangtidak akan diminta datangApakah mamang setujuanak mengawini ibu ?
16. ARDA LEPA : Anak mengawini ibu ?
- Yey, itu tidak lucu !
17. BERSAMA : Itu mesti disapu !
- Lebih haram dan jinah !Lebih hewan dari hewan !
18. ARDA LEPA : Kalau betul Nyai ibu Sang Kunang
- kalau betul Sang Kuriang meminangSang Kunang mesti kami buang !Kalau tidak,kami semua ikut berjinahKami menjadi hewan.
19. DAYANG SUMBI: Nantidulu
- Dengar dulu!Sebagai ibu yang kasih sayang teRhadapanak, pinangan anakku tidak terangteranganditolak,Aku berjanji mau kawin dengan dia,asal besok ban sedia perahu dan telaga,Ternyata sekarangPerahu dan telaga sudah hamper siapBerarti Sang Kuriangakan dapat memenuhi permintaan ku.
20. ARDA LEPA : Jadi sekarang Nyai ingin
- supaya tidak jadi kawin ?supaya peiahu dan telagabesok tidak bukti ?
21 DAYANG SUMBI: Betul.
- Karena itu ku menginginkansupaya kalian membakar hutan,biar apinya bersinar-sinar;menyerupai sinar fajar,biar anakku Sang KuriangMelihat siang akan mendatang !biar maksudnya diurungkan,lantaran merasa kesiangan
22. ARDA LEPA : Ai, ai, Nyai ingin
- Sang Kunang diajak bermam ?Itu lucu !
23. BERSAMA : Tapi apa mungkin ?
- Sang Kuriang lain dan yang lain
24. DAYANG SUMBI: Sang Kuriang memang lain dari yang lain
- tapi Sang Kuriang manusiaDan kepada manusia aku tetap yakin:ada Dewata dalam dirinyaDan selama ada Dewatadi dalam din manusiakewajiban kitabukan menundukan membmasakantapi menyalakan api keDewataanyang bersemayam di tubuh lawanSemoga api pembakar hutanmenjadi api kedewataanyang bersinar terang-benderangdalam tubuh Sang Kunang !
25 ARDALEPA : Bagaimana kawan.
- kita sekarang membakar hutan ?
26. BERSAMA : Asal terang
- ada anak memang ibu
27. ARDA LEPA : Yang sudah terang
- semua manusia adalah satuOrang lain masih kita juga.Karena itu,marilah kita ajak Sang Kuriangbermain bersama kitadengan api di tangan kitaInilah panggilan kitadi dalam hidup bersama